Langsung ke konten utama

Capcom Diretas, Data Pribadi 350.000 Orang Dalam Bahaya

Pada 16 November 2020, Capcom melakukan siaran pers tentang pemberitahuan lebih lanjut akan masalah jaringan karena akses ilegal yang diungkap pada 4 November. Di dalam rilis pers itu dikatakan kira-kira sekitar 350,000 data pribadi kemungkinan telah disusupi atau dicuri.

Dari sekian banyak data, ada 9 data pribadi dan 2 informasi lain yang telah dikonfirmasi bahwa hal tersebut tercuri. Data yang tercuri tersebut terdiri dari 5 informasi personal mantan karyawan, 4 dari karyawan yang masih bekerja, informasi penjualan, dan juga informasi finansial.

Karena adanya masalah jaringan, Capcom mematikan sistemnya dan menginvestigasi hal tersebut pada 4 November 2020. Capcom mendeteksi bahwa mereka terkena serangan Ransomware dari Ragnar Locker yang meminta uang tebusan untuk data yang telah dienkripsi. Pihak Capcom melaporkan hal tersebut ke Kepolisian Prefektur Osaka. Pada 4 November, perusahaan tersebut merilis siaran pers tentang hal tersebut. Capcom mengonfirmasi data yang telah dicuri seperti yang tertulis di atas pada 12 November 2020 dan masih melakukan investigasi lebih lanjut serta membuat pemberitahuan akan keadaannya pada 16 November 2020.

Selain data di atas, Capcom juga mencurigai beberapa data telah disusupi, namun tidak bisa mengonfirmasi ketepatannya karena daftar log/catatannya hilang dalam penyerangan Ransomware.

Data yang kemungkinan tersusupi itu mencakup 350.000 data pribadi (termasuk pelanggan dan pemegang saham), 14.000 informasi dari Human Resource, dan beberapa informasi konfidensial perusahaan: Data penjualan, dokumen penjualan, informasi partner bisnis, dokumen pengembangan, dan lain-lain.

Melalui siaran pers itu juga, Capcom mengaku tidak ada informasi kartu kredit di data yang dalam bahaya tersebut.

Pihak Capcom meminta maaf sebesar-besarnya karena masalah tersebut yang mungkin bisa berdampak ke pelanggan maupun pemegang saham.

Sumber : Capcom

Komentar